AMUNTAI – Kebakaran lahan dan hutan atau karhutla kerap terjadi di Desa Pinangkara dan Mawar Sari, Kecamatan Amuntai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Utara.
Sebagai langkah antisipasi, personel Polsek Amuntai Tengah menggencarkan patroli karhutla secara terpadu.
Tim terpadu tersebut terdiri dari Bhabinkamtibmas Polsek Amuntai Tengah. Aiptu Rofik dan Babinsa Koramil 07 Amuntai Tengah, Praka Sholihin.
Juga, Ahmad Dhani dan Jailani Efendi dari Tim Manggala Agni serta M Amin dari BPBD HSU dan Zulkifli mahasiswa pecinta alam.
Kapolsek Amuntai Tengah, Ipda Rusdi, mengatakan, patroli ini sebagai upaya mencegah kebakaran lahan dan semak di wilayah Kecamatan Amuntai Tengah, yang merupakan ibu kota kabupaten.
PATROLI: Tim terpadu patroli karhutla menemukan semak belukar kering di wilayah Desa Pinangkara, Amuntai Tengah.
“Masyarakat di Desa Pinangkara dan Mawar Sari sebagian besar merupakan pekebun dan petani. Kami edukasi agar tidak membuka lahan dengan cara membakar,” ujar Ipda Rusdi, mewakili Kapolres HSU AKBP Meilki Bharata, Rabu (15/8/2024).
”Secara keseluruhan, pengetahuan petani di desa tersebut sudah sangat baik.” lanjut Rusdi. Termasuk dampak karhutla cukup tinggi, apabila membuka lahan dengan cara membakar.
Saat patroli, tim juga menemukan semak belukar yang mudah terbakar. Termasuk sumber daya pemadaman di wilayah tersebut masih melimpah, dengan adanya sungai-sungai di Desa Pinangkara.
“Untuk saat ini tidak ditemukan titik api atau hotspot,” jelasnya.
Berdasarkan hasil pemantauan. Kondisi vegetasi di daerah rawan karhutla di Desa Pinangkara, Desa Mawar Sari, Desa Rantawan, dan Desa Tapus. Tergolong sedang, lembab dan berpotensi basah.
Eksplorasi konten lain dari Blogbaca.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Respon (1)